Yuk Nabung Saham (YNS) adalah salah satu program Bursa Efek Indonesia (BEI) yang uga bekerja sama dengan sekuritas2 di Indonesia untuk memberikan edukasi dan mengajak masyarakat investasi dalam dengan cara nabung saham.
Jadi nabung saham itu anda setor modal rutin tiap bulan untuk dibelikan saham yang sama, sehingga dalam jangka panjang anda memiliki jumlah saham yang banyak. Semakin besar jumlah lot saham, anda akan mendapatkan profit yang lebih besar saat saham anda naik, dan otomatis dividen (jika perusahaan bagi dividen) yang anda terima juga lebih banyak.
Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca pengertian dan ilustrasi nabung saham disini: Penjelasan dan Cara Menabung Saham.
Tetapi dalam praktiknya nggak semudah itu. Seringkali investor yang nabung saham, bukannya sahamnya naik, malah jadi nyangkut.
Sehingga nabung saham ini akhirnya sering menimbulkan persepsi2 jelek. Saya sering membaca pendapat2 trader saham terutama saat IHSG lagi turun banyak:
"Gimana yang nabung saham, sudah nyangkut?"
"Nabung saham tambah bikin rugi"
"Nabung saham cuma strategi sekuritas buat menarik nasabah baru"
Dan masih banyak lagi persepsi2 jelek tentang nabung saham. Banyak yang mengatakan bahwa program yuk nabung saham hanyalah jebakan sekuritas. Nabung saham itu sama dengan penipuan yang bikin investor nyangkut dan lain2.
Saya pribadi kurang setuju, karena nabung saham itu sebenarnya bukan hanya sekedar anda asal menyetor modal tiap bulan dan langsung membeli saham begitu saja.
Memang sekuritas2 akan mengedukasi anda untuk menyetor modal rutin tiap bulan dan membeli saham. Beberapa sekuritas bahkan menawarkan pilihan saham untuk ditabung kepada nasabahnya.
Tetapi anda harus bisa menganalisa momentum dan saham2 yang akan anda beli. Jangan asal membeli, memilih saham dan menyetor modal.
Sebagai investor saham yang cermat, anda harus menggunakan strategi jika anda ingin nabung saham anda sukses dalam jangka panjang. Ada 3 poin penting yang seringkali dilupakan oleh investor saham ketika memutuskan untuk nabung saham:
1. Memilih saham
Dalam nabung saham, anda harus bisa memilih saham yang tepat. Pilihlah saham2 yang punya potensi naik dalam jangka panjang. Misalnya, anda bisa membeli saham2 blue chip perbankan atau consumer goods yang sahamnya mudah rebound setelah turun, dan saham2 yang punya kinerja mapan di sektornya. Saham2 tersebut akan cenderung uptrend dalam jangka panjang.
Terkait strategi2 memilih saham untuk ditabung, saya juga pernah membahas analisanya disini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing?
Kedua, anda harus fokus dalam memilih saham. Dalam nabung saham, saya menyarankan anda untuk fokus di 1-2 saham terbaik saja. Salah satu saham hendaknya terdiri saham blue chip yang punya kinerja mapan dan rajin membagi dividen, serta memiliki dividend yield yang tinggi.
2. Membeli di saat yang tepat
Seperti yang saya tuliskan bahwa nabung saham itu bukan hanya soal setor modal dan anda langsung membeli saham tanpa pertimbangan apapun. Inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa trader sering rugi ketika nabung saham.
Mulailah menambah saham anda, ketika harga saham anda lagi koreksi / turun, karena disitulah anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan saham di harga murah.
Justru saat market lagi turun / koreksi, itulah saat yang tepat untuk menambah porsi saham anda. Jadi jangan beranggapan bahwa saat IHSG dan mayoritas saham turun, berarti strategi nabung saham itu tidak efektif. Anggapan2 ini kurang tepat.
Sebaliknya, kalau anda membeli saham tanpa melihat momentum, dan anda membeli saham di harga tinggi, maka kemungkinan saham anda koreksi akan semakin besar, sehingga potensi anda nyangkut akan lebih tinggi.
Jika anda merasa bahwa saat itu belum waktunya membeli saham entah karena anda berpikir IHSG sudah ketinggian, maka tidak ada salahnya anda wait and see dulu, meskipun mungkin anda sudah ada modal yang siap anda investasikan.
Jadi nabung saham bukan berarti setiap kali ada duit, langsung anda setor dan dibelikan saham saat itu juga. Anda harus memahami momentum2 tepat menabung saham. Baca juga: Strategi Nabung Saham yang Efektif.
3. Nabung saham juga soal waktu
Anda harus ingat bahwa nabung saham itu sama dengan INVESTASI SAHAM. Investasi saham berarti kita bicara dalam konteks jangka panjang, bukan jangka pendek. Artinya, hasil yang anda terima dari nabung saham adalah hasil / keuntungan jangka panjang.
Kalau saham anda sekarang belum naik, maka anda harus bersabar menunggu, karena jika anda bicara investasi, maka ya anda harus menunggu saham anda naik jangka panjang.
Maka dari itu, agar anda bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang plus anda dapat dividen dari saham, anda harus memilih saham yang benar serta momentum beli yang tepat.
Jadi harus saya akui, meskipun anda nabung saham, at least anda mengerti konsep analisa teknikal, karena analisa teknikal ini bertujuan untuk melihat kapan momentum yang tepat untuk membeli saham (saat saham murah secara analisa teknikal disitulah anda kemudian beli sahamnya). Baca jua: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Dalam nabung saham, anda harus realistis. Artinya, pilihlah saham2 yang bagus. Belilah saham dalam momentum yang tepat. Dan pikirkan keuntungan jangka panjang (karena anda sedang nabung saham alias investasi, bukan trading).
Jadi nabung saham itu anda setor modal rutin tiap bulan untuk dibelikan saham yang sama, sehingga dalam jangka panjang anda memiliki jumlah saham yang banyak. Semakin besar jumlah lot saham, anda akan mendapatkan profit yang lebih besar saat saham anda naik, dan otomatis dividen (jika perusahaan bagi dividen) yang anda terima juga lebih banyak.
Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca pengertian dan ilustrasi nabung saham disini: Penjelasan dan Cara Menabung Saham.
Tetapi dalam praktiknya nggak semudah itu. Seringkali investor yang nabung saham, bukannya sahamnya naik, malah jadi nyangkut.
Sehingga nabung saham ini akhirnya sering menimbulkan persepsi2 jelek. Saya sering membaca pendapat2 trader saham terutama saat IHSG lagi turun banyak:
"Gimana yang nabung saham, sudah nyangkut?"
"Nabung saham tambah bikin rugi"
"Nabung saham cuma strategi sekuritas buat menarik nasabah baru"
Dan masih banyak lagi persepsi2 jelek tentang nabung saham. Banyak yang mengatakan bahwa program yuk nabung saham hanyalah jebakan sekuritas. Nabung saham itu sama dengan penipuan yang bikin investor nyangkut dan lain2.
Saya pribadi kurang setuju, karena nabung saham itu sebenarnya bukan hanya sekedar anda asal menyetor modal tiap bulan dan langsung membeli saham begitu saja.
Memang sekuritas2 akan mengedukasi anda untuk menyetor modal rutin tiap bulan dan membeli saham. Beberapa sekuritas bahkan menawarkan pilihan saham untuk ditabung kepada nasabahnya.
Tetapi anda harus bisa menganalisa momentum dan saham2 yang akan anda beli. Jangan asal membeli, memilih saham dan menyetor modal.
Sebagai investor saham yang cermat, anda harus menggunakan strategi jika anda ingin nabung saham anda sukses dalam jangka panjang. Ada 3 poin penting yang seringkali dilupakan oleh investor saham ketika memutuskan untuk nabung saham:
1. Memilih saham
Dalam nabung saham, anda harus bisa memilih saham yang tepat. Pilihlah saham2 yang punya potensi naik dalam jangka panjang. Misalnya, anda bisa membeli saham2 blue chip perbankan atau consumer goods yang sahamnya mudah rebound setelah turun, dan saham2 yang punya kinerja mapan di sektornya. Saham2 tersebut akan cenderung uptrend dalam jangka panjang.
Terkait strategi2 memilih saham untuk ditabung, saya juga pernah membahas analisanya disini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing?
Kedua, anda harus fokus dalam memilih saham. Dalam nabung saham, saya menyarankan anda untuk fokus di 1-2 saham terbaik saja. Salah satu saham hendaknya terdiri saham blue chip yang punya kinerja mapan dan rajin membagi dividen, serta memiliki dividend yield yang tinggi.
2. Membeli di saat yang tepat
Seperti yang saya tuliskan bahwa nabung saham itu bukan hanya soal setor modal dan anda langsung membeli saham tanpa pertimbangan apapun. Inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa trader sering rugi ketika nabung saham.
Mulailah menambah saham anda, ketika harga saham anda lagi koreksi / turun, karena disitulah anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan saham di harga murah.
Justru saat market lagi turun / koreksi, itulah saat yang tepat untuk menambah porsi saham anda. Jadi jangan beranggapan bahwa saat IHSG dan mayoritas saham turun, berarti strategi nabung saham itu tidak efektif. Anggapan2 ini kurang tepat.
Sebaliknya, kalau anda membeli saham tanpa melihat momentum, dan anda membeli saham di harga tinggi, maka kemungkinan saham anda koreksi akan semakin besar, sehingga potensi anda nyangkut akan lebih tinggi.
Jika anda merasa bahwa saat itu belum waktunya membeli saham entah karena anda berpikir IHSG sudah ketinggian, maka tidak ada salahnya anda wait and see dulu, meskipun mungkin anda sudah ada modal yang siap anda investasikan.
Jadi nabung saham bukan berarti setiap kali ada duit, langsung anda setor dan dibelikan saham saat itu juga. Anda harus memahami momentum2 tepat menabung saham. Baca juga: Strategi Nabung Saham yang Efektif.
3. Nabung saham juga soal waktu
Anda harus ingat bahwa nabung saham itu sama dengan INVESTASI SAHAM. Investasi saham berarti kita bicara dalam konteks jangka panjang, bukan jangka pendek. Artinya, hasil yang anda terima dari nabung saham adalah hasil / keuntungan jangka panjang.
Kalau saham anda sekarang belum naik, maka anda harus bersabar menunggu, karena jika anda bicara investasi, maka ya anda harus menunggu saham anda naik jangka panjang.
Maka dari itu, agar anda bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang plus anda dapat dividen dari saham, anda harus memilih saham yang benar serta momentum beli yang tepat.
Jadi harus saya akui, meskipun anda nabung saham, at least anda mengerti konsep analisa teknikal, karena analisa teknikal ini bertujuan untuk melihat kapan momentum yang tepat untuk membeli saham (saat saham murah secara analisa teknikal disitulah anda kemudian beli sahamnya). Baca jua: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Dalam nabung saham, anda harus realistis. Artinya, pilihlah saham2 yang bagus. Belilah saham dalam momentum yang tepat. Dan pikirkan keuntungan jangka panjang (karena anda sedang nabung saham alias investasi, bukan trading).