Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog
Ketika membaca surat kabar, atau baca2 berita online pasar modal, media masa setiap hari pasti mengumumkan posisi kenaikan atau penurunan indeks saham luar negeri pada hari sebelumnya. Misalnya: 

Bursa Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat. Indeks Dow Jones ditutup menguat +0.15% ke level 18.406 menyusul naiknya data tenaga kerja Amerika. Indeks S&P juga ditutup menguat +0.09%  ke level 2.076.

Bursa perdagangan Shanghai Stock Exchange (SSE) menguat mencapai level tertingginya selama enam bulan. 

Apakah Indeks Dow itu? Apakah SSE itu? Sebelum memahaminya Anda harus tahu terlebih dahulu daftar indeks saham dunia. Indeks saham yang saya paparkan dibawah adalah indeks saham yang sering dijadikan acuan)
















Keterangan:
JCI = Biasanya disebut sebagai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
NYSE = Gabungan saham seluruh emiten Amerika ("IHSG"-nya Amerika).
DJI (Dow Jones Industrial Average) =30 saham industri besar Amerika Serikat. 
SP500 = Kumpulan 500 saham 
Nasdaq = 

Di Indonesia, pergerakan chart IHSG memang paling sering dijadikan acuan untuk memprediksi arah pasar pada hari berikutnya. Namun, tahukah Anda bahwa di Indonesia sendiri, indeks saham tidak hanya terdiri dari IHSG, namun terdiri dari banyak indeks2 lainnya. Sama seperti Amerika, Bursa saham utamanya adalah NYSE, namun di Amerika terdapat indeks yang "dipecah-pecah", seperti Dow Jones, SP500, Nasdaq dan lain2. Berikut adalah indeks di bursa saham Indonesia.











Kalau di Indonesia, yang paling sering dijadikan acuan selain IHSG adalah Indeks LQ45. Mengapa LQ45? Karena saham2 LQ45 terdiri dari 45 saham paling likuid di Bursa Efek, dan banyak dari saham2 LQ45 yang sering menjadi penggerak pasar, seperti BBRI, UNVR, GGRM, HMSP dan lain2. Sehingga, korelasi antara IHSG dengan saham LQ45 adalah 99%. Jika saham2 LQ45 menguat, maka hampir pasti IHSG akan menguat. Namun demikian, karena IHSG adalah indeks besarnya dan mencerminkan pergerakan semua emiten di Bursa Efek, maka IHSG tetaplah menjadi fokus para analis, maupun pergerakan pasar saham kedepan. 

Nah, sekarang Anda sudah paham mengenai istilah indeks saham dunia. Lalu, apa perlunya memahami indeks saham dunia? Untuk mendapat jawawabnnya, silahkan baca pos: Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham.

Kumpulan Indeks Saham Dunia

panduan saham
Ketika membaca surat kabar, atau baca2 berita online pasar modal, media masa setiap hari pasti mengumumkan posisi kenaikan atau penurunan indeks saham luar negeri pada hari sebelumnya. Misalnya: 

Bursa Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat. Indeks Dow Jones ditutup menguat +0.15% ke level 18.406 menyusul naiknya data tenaga kerja Amerika. Indeks S&P juga ditutup menguat +0.09%  ke level 2.076.

Bursa perdagangan Shanghai Stock Exchange (SSE) menguat mencapai level tertingginya selama enam bulan. 

Apakah Indeks Dow itu? Apakah SSE itu? Sebelum memahaminya Anda harus tahu terlebih dahulu daftar indeks saham dunia. Indeks saham yang saya paparkan dibawah adalah indeks saham yang sering dijadikan acuan)
















Keterangan:
JCI = Biasanya disebut sebagai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
NYSE = Gabungan saham seluruh emiten Amerika ("IHSG"-nya Amerika).
DJI (Dow Jones Industrial Average) =30 saham industri besar Amerika Serikat. 
SP500 = Kumpulan 500 saham 
Nasdaq = 

Di Indonesia, pergerakan chart IHSG memang paling sering dijadikan acuan untuk memprediksi arah pasar pada hari berikutnya. Namun, tahukah Anda bahwa di Indonesia sendiri, indeks saham tidak hanya terdiri dari IHSG, namun terdiri dari banyak indeks2 lainnya. Sama seperti Amerika, Bursa saham utamanya adalah NYSE, namun di Amerika terdapat indeks yang "dipecah-pecah", seperti Dow Jones, SP500, Nasdaq dan lain2. Berikut adalah indeks di bursa saham Indonesia.











Kalau di Indonesia, yang paling sering dijadikan acuan selain IHSG adalah Indeks LQ45. Mengapa LQ45? Karena saham2 LQ45 terdiri dari 45 saham paling likuid di Bursa Efek, dan banyak dari saham2 LQ45 yang sering menjadi penggerak pasar, seperti BBRI, UNVR, GGRM, HMSP dan lain2. Sehingga, korelasi antara IHSG dengan saham LQ45 adalah 99%. Jika saham2 LQ45 menguat, maka hampir pasti IHSG akan menguat. Namun demikian, karena IHSG adalah indeks besarnya dan mencerminkan pergerakan semua emiten di Bursa Efek, maka IHSG tetaplah menjadi fokus para analis, maupun pergerakan pasar saham kedepan. 

Nah, sekarang Anda sudah paham mengenai istilah indeks saham dunia. Lalu, apa perlunya memahami indeks saham dunia? Untuk mendapat jawawabnnya, silahkan baca pos: Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham.