Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman Main Saham. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman Main Saham. Tampilkan semua postingan
Saya sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan maupun pembaca web Saham Gain ini yang ingin memulai trading saham. Namun banyak dari pemula yang ragu: 

Apakah saham bisa dijadikan sebagai sarana untuk tambahan penghasilan? Apakah trading trading saham harus dilakukan full time untuk memperoleh profit maksimal? Kalau saya seorang karyawan, apakah bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari saham? Apakah saham butuh modal besar untuk memulainya?

Di pos ini saya ingin memaparkan tentang profesi trading saham. Trading saham itu bisa dijalankan oleh berbagai kalangan. Baik anda yang ber-profesi sebagai karyawan, pengusaha, manajer, mahasiswa, security, PNS dan lain-lain, anda bisa melakukan trading saham. 

Satu hal lagi, trading saham bisa dilakukan dengan modal kecil. Baca juga: Modal Ideal Trading Saham. Anda tidak perlu memulai trading saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta. Dengan modal Rp1 juta anda sudah bisa memulai trading. 

Untuk anda yang ingin mulai trading sham, anda bisa pelajari langkah2 memulai trading saham disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

"Lalu bagaimana dengan orang-orang yang benar2 kaya dari saham seperti Lo Kheng Hong? Bukankah mereka trading / investasi saham secara full time? Jadi kalau part time trader, apa memang tetap bisa dapat untung Pak Heze?" Tanya anda ragu-ragu. 

Investor2 sukses juga memulai dari nol. Tentu saja mereka tidak langsung menjadi full time trader / investor dan langsung kaya dari saham. Semua ada prosesnya, yaitu proses pembelajaran, praktik, menganalisa. 

Tapi.... kalau tujuan anda adalah untuk mendapatkan PENGHASILAN TAMBAHAN dari saham, anda tidak perlu bersusah payah untuk menjadi investor2 saham sukses dunia kan? 

Lagian, untuk bisa untung di saham, anda harus menjadi diri anda sendiri. Jangan terpaku pada kesuksesan orang lain. Kesuksesan trader / investor bisa anda jadikan motivasi, namun anda sendirilah yang harus punya pengetahuan untuk memulai trading. 

Mayoritas trader saham di Indonesia adalah trader saham part time, di mana para trader part time memang memiliki aktivitas2 / pekerjaan utama lainnya. 

Trading saham itu memang tidak harus dilakukan secara full time, kecuali kalau anda punya tujuan menjadi full time trader. Anda bisa baca tulisan2 saya tentang hal tersebut disini: Full Time Trader Saham. 

Berikut adalah fakta-fakta trading saham yang belum dipahami oleh sebagian orang: 

- Trading saham itu tidak harus dilakukan setiap hari
- Trading saham bisa dilakukan dengan automatic order
- Anda bisa menganalisa saham setelah jam market tutup
- Anda bisa analisa saham saat weekend, malam hari, waktu free anda 
- Anda bisa pasang order sebelum jam market buka 
- Trading saham tidak harus beli jual saham dalam sehari
- Anda bisa hold saham dengan strategi swing trading (tidak trading cepat) 
- Trading saham bisa dimulai dengan modal kecil 
- Anda tidak harus memonitor saham tiap jam market buka 

Dari fakta-fakta yang saya paparkan diatas (dan hal ini sudah banyak dialami rekan2 yang trading part time), hal ini menunjukkan bahwa trading saham bisa dilakukan secara part time dan fleksibel. 

Berikut salah satu contoh rekan yang menjalankan aktivitas part time trading (trading tidak harus dilakukan full time dan memantau market setiap saat). 

Anda bisa pelajari strategi memilih saham untuk pekerja kantoran dan profesi2 lainnya disini: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham Bagus.

Trims ebooknya membantu banget jadinya trading saya lebih terarah. Kebetulan saya baru belajar trading dan waktunya susah untuk cek bursa, jadi setelah bikin stock pick dan watch list malamnya, besoknya lebih tenang

Jadi, kalau anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari saham, anda tidak perlu ragu untuk memulainya. Just action, dan pelajari ilmunya. 

Trading Saham Sebagai Penghasilan Tambahan

Salah satu saham blue chip yang produknya bisa kita temukan dimanapun, serta digunakan oleh banyak orang adalah saham perusahaan PT Unilever Tbk (UNVR). Saya sering menerima pertanyaan rekan-rekan: "Pak Heze apakah saham UNVR sudah layak beli atau belum?" "Kalau mau beli UNVR di harga berapa?"

Tapi di satu sisi, banyak juga yang menghindari saham UNVR karena nominal harga sahamnya yang sudah cukup tinggi, sehingga harga sahamnya nggak terjangkau untuk trader ritel yang punya modal kecil. Kabar baiknya, UNVR ini rencananya akan melakukan stock split. Anda bisa baca pos saya disini: Analisis Saham: Saham UNVR Stock Split. 

Maka dari itu, saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman beli saham UNVR terutama untuk trading (swing trading). UNVR adalah tipikal saham yang pergerakan harganya cukup lambat, namun kalau kita lihat tren jangka panjang misalnya 10 tahun, trennya cenderung naik (uptrend). 

Saham UNVR 10 tahun
Pergerakan saham UNVR yang lambat ini salah satunya karena UNVR harga sahamnya sudah cenderung tinggi, sehingga kenaikan-penurunannya tidak akan secepat saham-saham yang harganya rendah. 

Sebagai contoh, jika saham UNVR harganya 45.000, tentu akan lebih sulit menaik-turunkan saham ini dengan cepat dibandingkan dengan saham yang harganya hanya 1.000 per saham. 

Secara fundamental, PER UNVR juga sangat tinggi, namun tetap saja harga sahamnya bisa naik terus. Namun bukan berarti UNVR ini kebal koreksi. Ada saat-saat di mana UNVR harga sahamnya koreksi drastis. Kita bisa perhatikan chart UNVR dalam jangka lebih pendek: 

Saham UNVR
UNVR beberapa kali juga mengalami koreksi drastis, sebanyak dua kali pada chart diatas, di mana UNVR sempat turun dari 50.000 ke 41.000. Tentu ini adalah penurunan yang cukup besar. Demikian juga UNVR pernah turun dari 49.000 ke 42.000. 

Saham UNVR biasanya mudah / berpotensi koreksi ketika terjadi dua hal: Ada berita negatif. Kedua, Harga saham sideways di puncak / resisten dalam waktu lama. 

Sebagai contoh, ketika laba bersih UNVR turun, maka harga sahamnya langsung anjlok dengan cepat (tanda lingkaran pertama). Demikian juga ketika saham UNVR sudah mulai sideways di puncak resisten, maka saat itu sahamnya sudah mulai berpotensi untuk turun lagi.

Saya pribadi biasanya lebih suka membeli UNVR dengan menunggu harga sahamnya turun koreksi. Sedangkan kalau UNVR sudah mulai ada di harga puncak, ada baiknya tunggu sahamnya koreksi. 

Untuk saham2 yang pergerakannya tidak terlalu seperti UNVR, lebih baik sahamnya anda simpan paling tidak untuk swing trading, karena fluktuatifnya tidak terlau enak untuk trading cepat. 

Oleh karena itu, frekuensi trading di UNVR saya memang tidak terlalu banyak. Selain itu, kalau UNVR harganya sudah tinggi dan sulit naik, dibutuhkan waktu agak lama (beberapa minggu) agar sahamnya benar-benar koreksi sampai di harga murah. Pelajari juga: Panduan Menemukan Saham Diskon & Murah Secara Teknikal. 

Itulah pengalaman beli saham UNVR yang pernah saya praktikkan sendiri. Semoga rekan-rekan ada gambaran mengenai pergerakan / fluktuatif saham UNVR untuk trading. 

Nah, kalau UNVR stock split dan harganya jauh lebih murah, maka mungkin polanya beda lagi. UNVR bisa jadi akan jauh lebih fluktuatif daripada harganya yang sekarang. 

Pengalaman Beli Saham Unilever