Dalam trading saham, tahapan sebagai seorang trader pemula itu sangatlah penting dan krusial. Trader pemula dengan pengalaman trading yang masih minim, modal yang masih kecil / terbatas, harus mampu untuk menekan kerugian dan mengembangkan modal trading.
Itu artinya, dalam tahapan pemula ini jangan sampai anda salah melangkah. Banyak sekali trader saham yang modal habis (bangkrut) karena mereka tidak memahami bagaimana cara menekan kerugian (cut loss).
Sehingga menekan kerugian di saham untuk trader pemula ini menjadi tantangan tersendiri untuk anda. Belum lama ini, ada salah seorang rekan trader yang komentar dan bertanya di salah satu pos Facebook Belajar Saham saya. Berikut pertanyaannya:
Itu artinya, dalam tahapan pemula ini jangan sampai anda salah melangkah. Banyak sekali trader saham yang modal habis (bangkrut) karena mereka tidak memahami bagaimana cara menekan kerugian (cut loss).
Sehingga menekan kerugian di saham untuk trader pemula ini menjadi tantangan tersendiri untuk anda. Belum lama ini, ada salah seorang rekan trader yang komentar dan bertanya di salah satu pos Facebook Belajar Saham saya. Berikut pertanyaannya:
Oke kalau anda bertanya gimana cara menekan / meminimalkan cut loss untuk pemula dengan modal yang masih terbatas, kunci utamanya sebenarnya satu: Anda harus bisa memilih saham yang tepat buat trading.
Beneran itu kunci utamanya Pak Heze? Tanya anda ragu-ragu.
Iya benar, itu kunci utamanya. Untung ruginya anda trading saham, semuanya ditentukan dari saham yang anda pilih. Kalau saham yang anda pilih naik, anda untung. Modal anda bertambah.
Tapi kalau saham yang anda pilih salah, saham yang anda pilih adalah saham2 jelek, ya otomatis risiko saham anda turun lebih besar. Disitulah modal anda akan berkurang. Kalau terus-menerus terjadi... Modal anda lama-kelamaan akan habis.
Jadi kalau anda tanya bagaimana cara menekan cut loss, anda nggak perlu cari jawaban panjang lebar, mikirin metode yang aneh2 buat menghindari cut loss misalnya beli software pendeteksi sinyal trading yang harganya puluhan juta, atau ikut rekomendasi berbayar dengan harapan bisa untung terus. Trust me, itu nggak akan ngefek. Semua kembali ke analisa anda pribadi.
Jawabannya dari dulu cuma satu: Pilih saham yang layak buat trading. Supaya anda bisa memilih saham yang layak buat trading, maka sebelum anda mau beli saham, anda harus lakukan tiga hal:
1. Lakukan analisa teknikal, riset saham yang mau anda beli
2. Lakukan dulu screening saham, untuk menyaring saham yang layak trading
3. Never trust anyone in stock market
Poin pertama, sebelum anda beli saham anda harus punya pengetahuan analisa teknikal. Jangan pernah beli saham kalau anda belum mengerti bagaimana cara baca grafik, bagaimana mengetahui saham2 yang berpotensi naik, bagaimana memahami saham2 yang layak trading. Baca juga: Ebook Saham Analisa Teknikal.
Poin kedua, jumlah saham di pasar saham itu banyak sekali. Anda yang masih pemula, sangat mungkin anda akan bingung ketika dihadapkan pada pilihan ratusan saham yang ada. Masalahnya, nggak semua saham itu bagus buat trading.
Jadi sebelum anda terjun ke pasar saham, lakukan screening / menyaring saham2 yang potensial untuk trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
Saring beberapa saham dulu, dan saham2 yang berisiko jangan coba2 nekad trading, kecuali kalau nanti anda sudah mulai pengalaman, anda bisa belajar lebih banyak di saham2 yang berisiko ini tadi.
Poin ketiga, anda boleh saja membaca, mempelajari analisa-analisa trader lain. Tapi ingatlah, jangan pernah 100% percaya pada analis lain. Jangan beli saham karena anda mendengar trader A bilang saham tersebut akan naik, kemudian langsung anda beli.
Sebelum beli saham, lakukan dua hal itu tadi: Analisa teknikal (melihat momentum trading yang baik), kedua adalah screening saham.
Ya sebenarnya tiga poin itu saja sih yang terpenting agar anda bisa menekan cut loss. Soalnya yang banyak sekali saya temui, trader-trader saham yang bangkrut dan akhirnya berujung menyalahkan pasar saham sebagai arena judi, sebagai penyebab kerugian karena mereka: Tidak melakukan analisa teknikal, tidak screening saham, dan banyak percaya dengan si ini si itu plus nekad trading pakai modal gede.
Disamping itu, memang kemampuan mengelola modal dan psikologis trading juga sangat penting. Dua hal ini juga sudah saya bahas disini: Manajemen Modal & Psikologis Trading. Tapi dua hal ini harus jalan berbarengan dengan poin2 diatas itu tadi.
Dengan kata lain begini: Kalau anda pingin trading tapi anda belum paham dengan analisa teknikal dan memilih saham, JANGAN TRADING DULU. Itu hanya akan membawa anda pada risiko kerugian yang berbahaya.
Pahami dulu yang namanya analisa teknikal dan cara memilih saham yang benar terutama buat pemula. Nah, kalau anda masih ragu-ragu, anda bisa melakukan virtual (demo) trading dulu. Caranya pernah saya tulis disini: Cara Trading dengan Demo (Virtual) Trading Saham.
Virtual trading ini adalah cara yang dulu saya lakukan. Saya melakukannya selama 1,5-2 bulan sebelum trading beneran.
Jadi dulu saya nggak langsung trading, tapi saya benar2 memahami dulu bagaimana caranya milih saham, dan setelah paham, sudah ada gambaran mau trading saham apa, sudah siap... Barulah saya trading pakai modal beneran.
Apa efeknya? Efeknya sangat bagus, yaitu saya bisa menekan kerugian, karena saya sudah nggak bingung lagi harus beli saham apa, harus pilih saham apa, harus analisa yang seperti apa.
Saya ingin berbagi sedikit pengalaman, di mana pertama kali saya trading dengan modal kecil yaitu Rp1-3 juta, dari 30 kali transaksi trading selama beberapa bulan pertama, 27 kali saya profit dan 3 kali cut loss. Tetapi nominal cut loss saya tetap jauh lebih sedikit dibandingkan profit.
Lalu kenapa saya bisa cut loss? Cut loss yang saya lakukan mayoritas di saham-saham lapis tiga, karena saya waktu itu nekad, maka saham yang saya beli akhirnya berujung pada cut loss.
Dan harus diakui, pemula pasti berisiko juga untuk salah mengambil posisi, tapi hal ini setidaknya bisa diminimalkan dengan analisa teknikal dan kemampuan memilih saham itu tadi.
Jadi seandainya kalau nanti anda dalam posisi di mana anda harus cut loss, maka untuk pemula anda bisa cut loss dulu 2-3% dari harga beli anda, supaya kerugian anda tidak terlalu besar, dan modal anda tetap bisa berkembang nantinya.
Di satu sisi yang ingin saya sampaikan pada anda, sebenarnya trader pemula itu ada keuntungannya, yaitu trader pemula biasanya (dan selalu saya sarankan juga) biasnaya akan menggunakan modal kecil dulu.
Mengelola modal kecil, dari sisi psikologis itu jauh lebih mudah dibandingkan mengelola modal besar. Mengelola modal besar, berarti anda punya tanggung jawab yang lebih besar juga untuk menjaga portofolio yang sehat.
Itulah mengapa anda yang masih pemula, anda harus pakai modal sekecil mungkin, supaya anda nggak stres, kepikiran kalau-kalau anda harus cut loss.
Jika modal anda Rp2 juta dan anda cut loss 2%, maka kerugian anda adalah Rp40.000. Tapi kalau anda nekad main saham pakai duit Rp50 juta dan anda cut loss 2%, maka anda sudah rugi Rp1 juta. Apakah sebagai pemula anda siap dengan hal ini?
Jadi itulah cara-cara menekan cut loss untuk trader pemula. Intinya semua ada pada pemilihan saham yang anda lakukan.
Beneran itu kunci utamanya Pak Heze? Tanya anda ragu-ragu.
Iya benar, itu kunci utamanya. Untung ruginya anda trading saham, semuanya ditentukan dari saham yang anda pilih. Kalau saham yang anda pilih naik, anda untung. Modal anda bertambah.
Tapi kalau saham yang anda pilih salah, saham yang anda pilih adalah saham2 jelek, ya otomatis risiko saham anda turun lebih besar. Disitulah modal anda akan berkurang. Kalau terus-menerus terjadi... Modal anda lama-kelamaan akan habis.
Jadi kalau anda tanya bagaimana cara menekan cut loss, anda nggak perlu cari jawaban panjang lebar, mikirin metode yang aneh2 buat menghindari cut loss misalnya beli software pendeteksi sinyal trading yang harganya puluhan juta, atau ikut rekomendasi berbayar dengan harapan bisa untung terus. Trust me, itu nggak akan ngefek. Semua kembali ke analisa anda pribadi.
Jawabannya dari dulu cuma satu: Pilih saham yang layak buat trading. Supaya anda bisa memilih saham yang layak buat trading, maka sebelum anda mau beli saham, anda harus lakukan tiga hal:
1. Lakukan analisa teknikal, riset saham yang mau anda beli
2. Lakukan dulu screening saham, untuk menyaring saham yang layak trading
3. Never trust anyone in stock market
Poin pertama, sebelum anda beli saham anda harus punya pengetahuan analisa teknikal. Jangan pernah beli saham kalau anda belum mengerti bagaimana cara baca grafik, bagaimana mengetahui saham2 yang berpotensi naik, bagaimana memahami saham2 yang layak trading. Baca juga: Ebook Saham Analisa Teknikal.
Poin kedua, jumlah saham di pasar saham itu banyak sekali. Anda yang masih pemula, sangat mungkin anda akan bingung ketika dihadapkan pada pilihan ratusan saham yang ada. Masalahnya, nggak semua saham itu bagus buat trading.
Jadi sebelum anda terjun ke pasar saham, lakukan screening / menyaring saham2 yang potensial untuk trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
Saring beberapa saham dulu, dan saham2 yang berisiko jangan coba2 nekad trading, kecuali kalau nanti anda sudah mulai pengalaman, anda bisa belajar lebih banyak di saham2 yang berisiko ini tadi.
Poin ketiga, anda boleh saja membaca, mempelajari analisa-analisa trader lain. Tapi ingatlah, jangan pernah 100% percaya pada analis lain. Jangan beli saham karena anda mendengar trader A bilang saham tersebut akan naik, kemudian langsung anda beli.
Sebelum beli saham, lakukan dua hal itu tadi: Analisa teknikal (melihat momentum trading yang baik), kedua adalah screening saham.
Ya sebenarnya tiga poin itu saja sih yang terpenting agar anda bisa menekan cut loss. Soalnya yang banyak sekali saya temui, trader-trader saham yang bangkrut dan akhirnya berujung menyalahkan pasar saham sebagai arena judi, sebagai penyebab kerugian karena mereka: Tidak melakukan analisa teknikal, tidak screening saham, dan banyak percaya dengan si ini si itu plus nekad trading pakai modal gede.
Disamping itu, memang kemampuan mengelola modal dan psikologis trading juga sangat penting. Dua hal ini juga sudah saya bahas disini: Manajemen Modal & Psikologis Trading. Tapi dua hal ini harus jalan berbarengan dengan poin2 diatas itu tadi.
Pahami dulu yang namanya analisa teknikal dan cara memilih saham yang benar terutama buat pemula. Nah, kalau anda masih ragu-ragu, anda bisa melakukan virtual (demo) trading dulu. Caranya pernah saya tulis disini: Cara Trading dengan Demo (Virtual) Trading Saham.
Virtual trading ini adalah cara yang dulu saya lakukan. Saya melakukannya selama 1,5-2 bulan sebelum trading beneran.
Jadi dulu saya nggak langsung trading, tapi saya benar2 memahami dulu bagaimana caranya milih saham, dan setelah paham, sudah ada gambaran mau trading saham apa, sudah siap... Barulah saya trading pakai modal beneran.
Apa efeknya? Efeknya sangat bagus, yaitu saya bisa menekan kerugian, karena saya sudah nggak bingung lagi harus beli saham apa, harus pilih saham apa, harus analisa yang seperti apa.
Saya ingin berbagi sedikit pengalaman, di mana pertama kali saya trading dengan modal kecil yaitu Rp1-3 juta, dari 30 kali transaksi trading selama beberapa bulan pertama, 27 kali saya profit dan 3 kali cut loss. Tetapi nominal cut loss saya tetap jauh lebih sedikit dibandingkan profit.
Lalu kenapa saya bisa cut loss? Cut loss yang saya lakukan mayoritas di saham-saham lapis tiga, karena saya waktu itu nekad, maka saham yang saya beli akhirnya berujung pada cut loss.
Dan harus diakui, pemula pasti berisiko juga untuk salah mengambil posisi, tapi hal ini setidaknya bisa diminimalkan dengan analisa teknikal dan kemampuan memilih saham itu tadi.
Jadi seandainya kalau nanti anda dalam posisi di mana anda harus cut loss, maka untuk pemula anda bisa cut loss dulu 2-3% dari harga beli anda, supaya kerugian anda tidak terlalu besar, dan modal anda tetap bisa berkembang nantinya.
Di satu sisi yang ingin saya sampaikan pada anda, sebenarnya trader pemula itu ada keuntungannya, yaitu trader pemula biasanya (dan selalu saya sarankan juga) biasnaya akan menggunakan modal kecil dulu.
Mengelola modal kecil, dari sisi psikologis itu jauh lebih mudah dibandingkan mengelola modal besar. Mengelola modal besar, berarti anda punya tanggung jawab yang lebih besar juga untuk menjaga portofolio yang sehat.
Itulah mengapa anda yang masih pemula, anda harus pakai modal sekecil mungkin, supaya anda nggak stres, kepikiran kalau-kalau anda harus cut loss.
Jika modal anda Rp2 juta dan anda cut loss 2%, maka kerugian anda adalah Rp40.000. Tapi kalau anda nekad main saham pakai duit Rp50 juta dan anda cut loss 2%, maka anda sudah rugi Rp1 juta. Apakah sebagai pemula anda siap dengan hal ini?
Jadi itulah cara-cara menekan cut loss untuk trader pemula. Intinya semua ada pada pemilihan saham yang anda lakukan.